Analisis Lukisan The Guardian Series karya Agus Putu Suyadna
Analisis
Lukisan The Guardian Series karya Agus Putu Suyadna
Pendahuluan
Karya
adalah suatu bentuk karangan hasil pemikiran yang dituangkan dalam bentuk
gagasan baik itu gambar maupun tulisan atau bentuk-bentuk.
Latar
Belakang
Agus Putu
Suyadnya adalah seorang pelukis yang berasal dari Denpasar, Bali. Lahir pada
tanggal 19 Februari 1985. Suyadnya menyelesaikan pendidikannya di Jurusan Seni
Murni Institut Seni Indonesia Yogyakarta. Tulisan ini akan membahas mengenai 3
(tiga) karya lukis karya Suyadnya yang berjudul The Guardian Series 1 “Babad
Pengabdian”, The Guardian Series 2 “Mendengar Kabar Burung”, dan The Guardian
Series 3“Janji Sang Penakluk”.
Suyadnya
memilih sifat-sifat hero yang dimiliki Kebo Iwa. Ini terlihat dari beberapa
karyanya yang menggambarkan kekuatan, ketangkasan, dan kegagahan sosok Kebo Iwa
dengan dilengkapi berbagai atribut perangnya berupa pedang dan seragam yang
membuat Kebo Iwa terlihat lebih gagah dan kuat. Ada tiga objek yang dipilih
Suyadnya dalam lukisannya, yaitu kerbau, gajah, dan burung. Dalam menyampaikan
ide dan konsepnya, Suyadnya menerapkan surealisme pada karyanya.
Tujuan
Tujuan
penulisan makalah ini adalah untuk mendeskripsikan dan menganalisis lukisan The
Guardian Series karya Agus Putu Suyadnya dengan menggunakan pendekatan
semiotika Peirce.
Kesimpulan
Suyadnya
menggambarkan sosok kebo iwa yang rela mengorbankan hidupnya untuk menyatukan
nusantara (Bali). Ketiga lukisan ini merupakan representasi wujud dan upaya
kebo iwa untuk memperkuat dan memperkokoh kekerabatan dan jaringan dalam
membangun partner spirit of Nusantara. Suyadnya juga merepresentasikan
kecintaannya terhadap tanah kelahirannya (Bali) yang diwujudkan secara artistik
dalam bentuk lukisan The Guardian Series dengan objek kerbau, gajah dan burung
yang merupakan simbol kepercayaan masyarakat Bali.
Komentar
Posting Komentar